Friday, April 16, 2010

Sejarah Tabligh

Jama’ah Tabligh adl sebuah jama’ah Islamiyah yg dakwahnya berpijak kepada penyampaian tentang keutamaan-keutamaan ajaran Islam kepada tiap orang yg dapat dijangkau. Jama’ah ini menekankan kepada tiap pengikutnya agar meluangkan sebagian waktunya utk menyampaikan dan menyebarkan dakwah dgn menjauhi bentuk-bentuk kepartaian dan masalah-masalah politik. Barangkali cara demikian lbh cocok mengingat kondisi ummat Islam di India yg merupakan minoritas dalam sebuah masyarakat besar.

SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA

Jama’ah ini didirikan oleh Syaikh Muhammad Ilyas Kandahlawi . Ia dilahirkan di Kandahlah sebuah desa di Saharnapur India. Mula-mula ia menuntut ilmu di desanya kemudian pindah ke Delhi sampai berhasil menyelesaiakan pelajarannya di sekolah Deoband. Sekolah ini merupakan sekolah terbesar utk pengikut Imam Hanafi di anak benua India yg didirikan pada tahun 1283 H/1867 M. PARA SYAIKH JAMA’AH TABLIGH YANG TERKENAL

Syaikh Muhammad Ilyas Kandahlawi pendiri jama’ah dan merupakan amir pertamanya. Pertama kali ia belajar kepada kakak kandungnya Syaikh Muhammad Yahya seorang guru di Madrasah Mazhahir al-Ulum Saharnapur.

Syaikh Rasyid Ahmad Kankuhi yg dibai’at menjadi anggota jama’ah pada tahun 1315 H oleh Syaikh Muhammad Ilyas. Kemudian ia memperbaharui bai’atnya kepada Syaikh Khalil Ahmad Saharnapuri. Syaikh ini mempunyai hubungan dekat dgn Syaikh Abdurrahim Ra’i Fauri dan banyak menimba ilmu dan pendidikan darinya. Ia juga berguru kepada Syaikh Asraf Ali al-Tahanawi yg bergelar Hakim Ummat dan kepada Syaikh Muhammad Hasan salah seorang tokoh ulama Madrasah Deoband dan pemimpin Jama’ah Tabligh.

Sedangkan teman-teman dekat Syaikh Muhammad Ilyas Kandahlawi antara lain

    Syaikh Abdurrahim Syah Deoband al-Tablighi yg menghabiskan waktunya utk urusan tabligh bersama-sama Syaikh.
    Syaikh Ihtisyam Kandahlawi yg menikah dgn saudara perempuan Syaikh Muhammad Ilyas. Beliaulah orang kepercayaan khusus Syaikh. Ia menghabiskan usianya utk memimpin Jama’ah dan mendampingi Syaikh Muhammad Ilyas.
Syaikh Abu al-Hasan Ali r.a. al-Hasani al-Nadawi Direktur Dar antara lain-Ulum Nadwah Ulama di Lucknow India. Beliau adl seorang penulis Islam besar dan mempunyai hubungan kuat dgn jama’ah.

Sepeninggal Syaikh Muhammad Ilyas Kandahlawi kepemimpinan Jama’ah diteruskan oleh puteranya Syaikh Muhammad Yusuf Kandahlawi . Ia dilahirkan di Delhi. Sering berpindah-pindah mencari ilmu dan menyebarkan dakwah. Berkali-kali ia mengunjungi Saudi Arabia menunaikan haji dan ke Pakistan. Beliau wafat di Lahore dan jenazahnya dimakamkan di samping orang tuanya di Nizham al-Din Delhi.

Kitabnya yg terkenal ialah Amani Akhbar berupa komentar kitab Ma’ani antara lain-Atsar karya Syaikh Thahawi dan Hayat al-Shahabah. Beliau meninggalkan seorang putera yg mengikuti jejak dan langkahnya yaitu Syaikh Muhammad Harun.

Sedangkan teman-teman dekatnya dalam Jama’ah ialah

    Syaikh Zakariya Kandahlawi sepupu Syaikh Yusuf dan sekaligus menjadi adik iparnya. Beliau adl ahli hadits dan Musyrif tertinggi Jama’ah Tabligh. Tetapi akhir-akhir ini ia tidak aktif lagi di dalam Jama’ah.
    Syaikh Muhammad Yusuf Banuri Direktur sekolah Arab di New Town Karachi ahli hadits direktur majalah bulanan berbahasa Urdu dan salah seorang tokoh ulama Deoband dan Jama’ah Tabligh.
    Maulana Ghulam Ghauts Hazardi salah seorang tokoh ulama Jama’ah Tabligh yg menjadi anggota parlemen pusat.
    Mufti Muhammad Syafi’i Hanafi mufti agung Pakistan. Pernah menjadi direktur sekolah Dar al-Ulum Landhi Karachi dan pengganti Asyraf Ali Tahnawi serta sebagai tokoh jama’ah terkemuka.
Syaikh Manzhur Ahmad Nu’mani termasuk barisan ulama besar jama’ah pengikut Syaikh Zakariya kawan akrab Ustadz Abu al-Hasan al-Nadawi dan termasuk tokoh ulama Diobond.

Amir jama’ah yg ketiga ialah In’am Hasan. Jabatan ini dia pegang sejak Syaikh Muhammad Yusuf wafat sampai sekarang. Beliau adl teman akrab Syaikh Muhammad Yusuf ketika sama-sama belajar dan perlawatannya. Usia mereka saling berdekatan. Keduanya sangat dekat dalam dakwah dan pergerakan.

Para pendampingnya antara lain

    Syaikh Muhammad Umar Bannaburi yg menjadi penasehat khususnya.
    Syaikh Muhammad Baasyir pemimpin Jama’ah Tabligh Pakistan yg berpusat di Roywand pinggiran kota Karachi.
Syaikh Abdulwahhab salah seorang tokoh Jama’ah Tabligh di kantor pusat di Pakistan.

PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA Oleh pendiri jama’ah telah ditetapkan 6 prinsip yg menjadi azas dakwahnya yaitu

    Kalimah agung.
    Menegakkan shalat.
    Ilmu dan dzikir.
    Memuliakan tiap Muslim.
    Ikhlas.
Berjuang fi sabilillah.

Metode dakwah mereka menempuh jalan berikut

    Sebuah kelompok dari kalangan jama’ah dgn kesadaran sendiri bertugas melakukan dakwah kepada penduduk setempat yg dijadikan obyek dakwah. Masing-masing anggota kelompok tersebut membawa peralatan hidup sederhana dan bekal serta uang secukupnya. Hidup sederhana merupakan ciri khasnya.
    Begitu mereka sampai ke sebuah negeri atau kampung yg hendak di dakwahi mereka mengatur dirinya sendiri. Sebagian ada yg memberihkan tempat yg akan ditinggalinya dan sebagian lagi keluar mengunjungi kota kampung pasar dan warung-warung sambil berdzikir kepada Allah. Mereka mengajak orang-orang mendengarkan cermah atau bayan .
    Jika saat bayan tiba mereka semua berkumpul utk mendengarkannya. Setelah bayan selesai para hadirin dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang da’i dari Jama’ah. Kemudian para da’i tersebut mulai mengajari cara berwudhu membaca fatihah shalat atau membaca Al-Qur’an. Mereka membuat halaqat-halaqat seperti itu dan diulanginya berkali-kali dalam beberapa hari.
    Sebelum mereka meninggalkan tempat dakwah masyarakat setempat diajak keluar bersama utk menyampaikan dakwah ke tempat lain. Beberapa orang secara sukarela menemani mereka selama satu sampai tiga hari atau sepekan bahkan ada yg sampai satu bulan. Semua itu dilakukan sesuai dgn kemampuan masing-masing sebagai realisasi firman Allah
    “Kalian adl sebaik-baik ummat yg ditampilkan ke tengah-tengah manusia.”
    Mereka menolak undangan walimah yg diselenggarakan penduduk setempat. Tujuannya agar tidak terganggu oleh masalah-masalah di luar dakwah dan dzikir serta amal-amal perbuatan mereka tulus krn Allah semata.
    Dalam materi dakwah mereka tidak memasukkan ide penghapusan kemungkaran. Sebab mereka meyakini bahwa sekarang ini masih berada dalam tahap pembentukan kondisi kehidupan yg Islami. Perbuatan mendobrak kemungkaran selain sering menimbulkan kendala dalam perjalanan dakwah mereka juga membuat orang lari.
    Mereka berkeyakinan jika pribadi-pribadi telah diperbaiki satu persatu maka secara otomatis kemungkaran akan hilang.
Keluar tabligh dan dakwah merupakan pendidikan praktis utk menempa seorang da’i. Sebab seorang da’i harus dapat menjadi qudwah dan harus konsisten dgn dakwahnya.

Mereka memandang taqlid kepada madzab tertentu adl wajib.

Dalam beberapa hal mereka terpengaruh oleh cara-cara sufisme yg tersebar di India. Karena itu mereka menerapkan praktek-praktek sufistik seperti berikut

    Setiap pengikutnya diharuskan melakukan bai’at kepada syaikhnya. Barang siapa meninggal dan di tengkuknnya tidak ada bai’at maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah. Sering bai’at kepada syaikh ini dilakukan di tempat umum dgn cara membeberkan selendang-selendang lebar yg saling terkait sambil mengumandangkan bai’at secara serentak. Bai’at semacam ini sering pula dilakukan di hadapan massa wanita.
    Menjadikan mimpi-mimpi menduduki kenyataan-kenyataan kebenaran sehingga mimpi-mimpi tersebut dijadikan landasan beberapa masalah yg mempengaruhi perjalanan dakwahnya.
Meyakini tasawuf sebagai jalan terdekat mewujudkan rasa manisnya iman di dalam kalbu.

Metode dakwah mereka berpijak kepada tabligh dalam bentuk targhib dan tarhib serta sentuhan-sentuhan emosi. Mereka telah berhasil menarik banyak orang ke pangkuan iman. Terutama orang-orang yg tenggelam dalam kelezatan dan dosa. Orang-orang tersebut diubah ke dalam kehidupan penuh ibadah dzikir dan baca Al-Qur’an.

Jama’ah Tabligh selalu menjauhi pembicaraan masalah politik. Ini sangat bertentangan dgn perjuangan Hizbut Tahir. Bahkan anggota jama’ahnya dilarang keras terjun ke gelanggang politik. Setiap orang yg terjun ke politik mereka kecam. Barangkali inilah pokok perbedaan mendasar antar Jama’ah Tabligh dgn Jama’ah Islamiyah yg memandang perlu berkonfrontasi menentang musuh-musuh Islam di anak benua tersebut.

BEBERAPA CATATAN DAN MANFAAT YANG DAPAT DI AMBIL Mereka memperluas diri secara horizontal kuantitatif. Tetapi mereka lemah dalam mencapai keunggulan kualitatif. Sebab mencapai keunggulan kualitatif memerlukan pemeliharaan dan ketekunan yg berkesinambungan. Inilah yg tidak dimiliki Jama’ah Tabligh. Sebab orang yg mereka dakwahi hari ini belum tentu akan mereka jumpai sekali lagi. Malah tidak jarang orang yg telah mereka dakwahi kembali lagi ke dalam kehidupan semula yg penuh gemerlapan dan kemewahan.

Orang-orang yg mereka dakwahi tidak diikat dalam satu struktur organisasi yg rapi. Ikatan lbh dititikberatkan kepada semacam kontak antar pribadi dgn da’i yg berlandaskan saling pengertian dan cinta kasih.

Dalam kontek penegakan hukum Islam dalam kehidupan nyata dan dalam menghadapi aliran-aliran berfikir yg telah mengerahkan segala potensi dan kemampuan utk merusak dan memerangi Islam dan ummatnya gerakan ini sama sekali kurang memadai.

Pengaruh dakwahnya lbh membekas secara jelas kepada para pengurus masjid. Sedangkan kepada orang-orang yg sudah mempunyai pemikiran dan idiologi tertentu hampir-hampir pengaruhnya tidak ada. Banyak kalangan para ulama kaum modernis pembaharu menilai gerakan Jama’ah Tabligh ini memiliki beberapa kelemahan

    Praktek pelaksanaan agama yg menjurus kepada praktek bid’ah dgn mengadakan acara-acara model khas Jama’ah Tabligh kepada para pengikutnya seperti beberapa hari mengembara berdakwah dgn meninggalakan keluarga dan lain-lain.
    Menelantarkan keluarga kedua orang tua dan isteri-isteri dgn menyia-nyiakan hak mereka.
    Memalingkan orang-orang yg sedang belajar ilmu yg bermanfaat dalam agama dan dunia.
Melemahkan semangat usaha dan menelantarkan keluarga dgn praktek pengembaraan dakwah yg dinilai kurang memiliki bekal yg cukup.

Gerakan seperti ini lbh cocok utk kondisi dan keadaan orang-orang tertentu yg sudah tidak lagi memiliki tanggung jawab keluarga dan masyarakat di lingkungannya sendiri.

AKAR PEMIKIRAN DAN SIFAT IDIOLOGINYA

Jama’ah Tabligh adl jama’ah Islam yg sumber utamanya adl Al-Qur’an dan Sunnah. Sedangkan thareqatnya Ahlussunnah wa al-Jama’ah.

Jama’ah ini banyak dipengaruhi ajaran tasawuf dan thareqat seperti thareqat Jusytiyyah di India. Mereka mempunyai pandangan khusus terhadap tokoh-tokoh tasawuf dalam masalah pendidikan dan pengarahan.

Di antara mereka ada yg berkeyakinan bahwa pemikirannya diambil dari Jama’ah antara lain-Nour di Turki.

PENYEBARAN DAN KAWASAN PENGARUHNYA

Pertama kali muncul di India kemudian tersebar ke Pakistan dan Bangladesh negara-negara Arab dan keseluruh dunia Islam. Jama’ah ini mempunyai banyak pengikut di Suriah Yordania Palestina Libanon Mesir Sudan Irak dan Hijaz.

Dakwah mereka telah tersebar di sebagian besar negara-negara Eropa Amerika Asia dan Afrika. Mereka memiliki semangat dan daya juang tinggi serta tidak mengenal lelah dalam berdakwah di Eropa dan Amerika.

Pimpinan pusatnya berkantor di Nizhamuddin Delhi. Dari sinilah semua urusan da’wah internasionalnya diatur. Dana kegiatannya dipercayakan kepada para da’i sendiri. Ada pula dana yg dikumpulkan secara terpisah-pisah tidak terorgnisasi dari beberapa donatur langsung atau dgn cara mengirim da’i atas biaya donatur tersebut.

Kehalusan Di Dalam menjalani Usaha Dakwah


(Surat Nasihat dari Maulana Saeed Ahmad Khan : Makhtoobat-e-Saeed)

Tarikh : 2 April 1986

Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh

Usaha Jemaah Tabligh adalah satu usaha yang bergerak di atas kaedah atau prinsip yang cukup halus. Ianya akan menjadi cukup mudah bagi mereka-mereka yang inginkan memperbaiki diri (meningkatkan kerohanian diri ) , sebaliknya ianya akan menjadi cukup payah dan susah bagi mereka yang bermaksud untuk memperbaiki diri orang lain
Kaedah atau perinsip-perinsipnya adalah seperti berikut :

1) Jangan sekali-kali lepaskan perasaan marah kepada orang tanggungjawab (syura) miski pun kamu tidak senang dengan keputusan yang mereka putuskan.

2) Jangan merasa lemah untuk melaksanakan keputusan yang telah diputuskan oleh orang tanggungjawab(syura) atau juga Amir jemaah sebaliknya hendaklah rela melaksanakan sebarang keputusan tersebut.

3) Jangan bersikap baran dan marah terhadap isteri, ibubapa dan juga saudara mara kita. sebalikya selalulah bersikap sabar dan tabah di atas segala kerenah mereka.

4) Selalulah merasai bahawa usaha dan pengorbanan kita terlalu sedikit, sebaliknya janganlah sekali-kali merasakan semua itu terlalu besar.Juga jangan sekali-kali terlintas difikiran kita bahawa kita telah banyak memberi pengorbanan jiwa dan harta di dalam usaha yang mulia ini.

5) Binalah cinta dan kasih terhadap ulama-ulama dan ahli zikir samaada mereka lerlibat dengan usaha yang mulia ini atau pun tidak terlibat dengan usaha ini. Malah juga bagi mereka yang menentang usaha yang mulia ini. Selalulah memuliakan mereka dengan merendahkan diri dan sentiasa menziarahi mereka serta meminta doa dari mereka.

6) Jangan sekali-kali membelakangkan ilmu dan juga zikir, tetapi sesuaikan ketiga-tiga ini (Dakwah,Ilmu dan Zikir) mengikut kesesuaian dan kepentingannya ke atas ummat.Atas sebab tiga perkara inilah maka Allah swt mengutuskan Nabi-Nabi as sebagai “Daie”.

8) Sentiasalah berdoa kepada Allah swt dengan penuh perasaan hina diri dan kesedihan (mengenangi dosa-dosa).

9) Jangan membenci pada sesiapa pun samaada dia seorang yang berpelajaran mahu pun dia seorang yang miskin. Juga jangan sekali-kali kita membelakangkan gulongan miskin dan mengutamakan gulongan kaya di dalam usaha yang mulia ini.Sebaliknya layanilah dan ra’ilah mereka mengikut kesesuaian.

10) Jangan hanya satu sudut gulongan sahaja kita beri tumpuan melaksanakan usaha ini, sebaliknya kembangkan usaha yang mulia ini kepada semua gulongan di dalam masyarakat.

11) Pastikan kita sentiasa berhubung rapat dengan mereka (gulongan di dalam masyarakat) dan pastikan mereka juga berhubong rapat dengan kamu.

12) Di dalam sudut-sudut tertentu mungkin akan terjadi sedikit salah faham di dalam melaksanakan usaha yang mulia ini, namun begitu jangan sampai sesetengah menyalahkan sesetengah yang lain. Jika ini berlaku, maka maksud pengislahan diri tidak akan terhasil dan gulongan yang disasarkan juga tidak dapat diislahkan. Sikap ini akan mengujudkan sentimen permusuhan dan balas dendam. Kesudahannya akan ujud sifat megah diri dan kesombongan. Ini semua akan menyebabkan sesaorang itu terperangkap dengan pemahaman peraturan dan kaedah sehingga maksud sebenar usaha agama tidak akan tercapai.

13) Sekiranya kita sampai di suatu tempat/negeri, sebaiknya kita berbincang dahulu dengan mereka-mereka yang lama di dalam usaha ini di tempat tersebut. Kemudian baharulah usaha dilaksanakan di situ.( mengikut usul-usul dan tertib tempatan)

14)Jika titik persamaah tidak terhasil di dalam sesetengah usul dan tertib serta ianya juga tidak terhasil melalui mesyurat maka rujuklah dengan orang tanggungjawab negara/negeri tempat berkenaan. Dalam pada itu hubungan kasih sayang tetap dipelihara. Jangan sesekali biarkan sifat dendam kesumat dan benci membenci serta menyalahkan satu dengan yang lain.

15) Mereka yang terbaik dan terunggul adalah mereka-mereka yang senantiasa memelihara sifat teloransi dan faham memahami antara satu dengan yang lain hingga ke akhirnya.

16) Gulongan yang kedua terbaik ialah mereka-mereka yang dapat memelihara perasaan satu hati dan sentiasa membuat hubongan dengan semua orang. Kedua-dua sifat ini (no.15 dan 16) akan terhasil hanya kepada mereka-mereka yang mempunyai sifat rendah diri (dan ikhlas di dalam melaksanakan usaha yang mulia ini)

(Terjemahan bebas dari Surat Nasihat Maulana Saeed Ahmad Khan rah.)

Wednesday, April 14, 2010

Karkun

Aku dengar kau karkun sekarang, kawan
Tiga hari setiap hujung minggu
Dua minggu setiap hujung bulan
Empat puluh hari tanpa jemu

Datang kau sekarang dengan jubah, putih
Senyum kau sekarang dengan siwak, bersih
Dagumu berjanggut
Beratmu yang susut
Apa khabar saudaraku, sekian lama tidak ketemu

Bukankah kau anak kampung yang aku kenal dahulu
Yang datang si dara, kau bersiul berlagu
Yang datang si janda, kau malu tersipu
Di tepi parit, di tembok jambatan
Kau, aku dan gitar-gitar
Di waktu maghrib, dihalau azan
Kau, aku terketar-ketar

Bukankah kau pemuda yang selalu berkata dahulu
Hidup ini tanpa lagu rock
Seperti ayam tidak berkokok
Bak kenyang yang tidak cocok
Kalau tidak menghisap rokok

Falsafah kita bersama:
Kau, aku dan kerjaya
Biarlah tidak kaya-raya
Asalkan kita boleh bergaya

Sekarang lihatlah
Betapa cerah
Sinaran wajah
Penghuni Jannah

Aku dengar kau giat tabligh sekarang, kawan
Dari surau ke surau
Dari kampung ke kampung
Dari pulau ke pulau
Dari tanjung ke tanjung
Kaujelajah DIA
Kaudaki DIA
Kauredah DIA
Kautakik DIA;
Satu persatu cabaran, dengan tabah kautawan.

Aku dengar kau alim sekarang, kawan
Bahasamu berlapik, tuturmu halus belaka
Tidak lagi memekik, macam orang Melaka
Jelinganmu rendah, matamu sejuk bak salji
Isterimu berpurdah, anakmu khusyuk mengaji
Seleramu buta, tidak akan memilih
Asalkan ada, tidak akan merintih

Kau yang aku lihat
Dan
Kau yang aku ingat:
Bak siput dan kilat

Mahukah kiranya kini, sesudah kau berubah
Kau bertamu di teratak murahku?
Yang aku menangi mudah
Dari loteri tajaan syarikat jamu?
Yang aku hiasi meriah
Dengan potret gadis idaman kalbu?

Mahukah kiranya kini, sesudah kau berubah
Kau menjamah masakan hidanganku?
Seorang yang tidak bersembahyang
Yang berdoa bila perlu?
Seorang yang sujud untuk menayang
Yang dia alim
Muslim bermutu?

Mahukah kiranya kini, sesudah kau berubah
Kau datang menziarahiku?
Sedang kau menasihat dan bermesyuarat
Biarlah aku hidang teh dan air jus
Sedang kau bersyarah dan bertazkirah
Biarlah aku tenung anak matamu
Dan aku khayal mengelamun
Dan aku berangan sampai ke Jepun
Kata-katamu
Tidak meninggalkan kesan
Ia berlalu
Dari telinga kiri ke kanan

Oh
Kawan lamaku, si karkun
Usaha murnimu yang tekun
Adakah
Kau menghargai sama
Pengalaman lama?
Mahukah
Kau menilai semula
Persahabatan kita?

Mahukah kiranya kini, sesudah kau berubah?

Renungan Buat Jemaah Tabligh


Assalamualaikum,

Saya telah menerima satu komen mengenai artikel tulisan saya terhadap Jemaah Tabligh. Saya nukilkan disini bagi renungan buat semua karkun Jemaah Tabligh terutama yang telah menyimpang dari landasan Islam yang sebenar.

Asalamualaikum! Jemaah Tabligh itu benar, yang tak benar 80% orang yang mengikutinya di Malaysia. Kenapa saya kata begini. Ini Hujahnya :-

1. Kalau kita lihat kehendak Pengasasnya maulana Ilyas dalam buku "malfuzat maulana ilyas".Comel & elok. Tapi karkun di Malaysia sedikit yang mengamalkannya. Setakat saya temui kalau di Kelantan ada beberapa orang sahaja.

2. Kalau kita dengar bayan maulana ibrahim (Orang alim Nizamuddin) lembut & hikmah. Caranya jelas. Tapi karkun yang mengamalkannya sangatlah sedikit.

3. Kalau kita buka nasihat orang-orang alim tabligh dalam koleksi nasihat mereka sangat indah & sejuk. Tapi tidak ada penghayatan dalam diri karkun.

4. Kalau kita baca usul tabligh yang digaris oleh maulana jelas & terang. Tapi tak diikuti oleh karkun.Kenapa jadi begini khasnya untuk jemaah tabligh di Malaysia. Mengikut pengamatan saya yang pernah bergaul dengan orang alim dalam tabligh & pernah keluar sebanyak 3 kali 40 hari ialah:-

1.Karkun tabligh taksub kepada satu aspek iaitu -keluar.Satu aspek lagi yang dipanggil usaha Maqami (tempatan) kurang sambutan. Kalau ada pun ala kadar.

2.Karkun kebanyakan tak mahu belajar kitab & tak mahu berdamping dg.orang alim. Inilah antara penyakit yang dihadapi oleh jemaah ini di Malaysia. Semoga Allah membaikinya.

Terima kasih buat saudara yang memberi komen membina itu. Bertambah pengetahuan saya dengan komen ini.

Namun, saya menerima banyak komen dari karkun Jemaah Tabligh yang langsung tidak menunjukkan kematangan mereka dalam menghadapi kritikan dan hentaman pedas. Macam itu kah orang yang mendakwa diri sebagai pendakwah. Sememangnya mereka tidak layak menjadi pendakwah.

Kerana ada orang seperti itulah Islam diberi label yang sangat negatif. Sebarang komen yang berbentuk ugutan dan cabar-mencabar tak perlu saya layan..

Wallahualam

Tuesday, April 13, 2010

Bekas Perisik Russia Yang Memeluk Islam

alexander_zakayev

Pada tahun lewat 2006 dahulu, dunia konspirasi digemparkan dengan kes agen KGB yang bernama Alexander Valterovich Litvinenko atau Sacha. Agen ini didapati sakit tenat dipercayai akibat diracun oleh agen-agen KGB sendiri dari Russia.

Ramai yang sangsi tentang pembunuhan ini dan mempercayai ianya arahan daripada Presiden Russia, Vladimir Putin sendiri. Keraguan kebanyakan penganalisis adalah berdasarkan tuduhan keras Litvinenko di dalam bukunya yang mengatakan Putin adalah punca kepada pembunuhan seorang wartawan bernama Anna Politkovskaya.

Bapa beliau, Walter Litvinenko hanya mengetahui ketenatan anaknya itu setelah diberitahu oleh menantunyay iaitu Marina. Semasa menziarahi anaknya yang sedang tenat, Sacha memberitahu bahawa dia telah pun memeluk Islam. Bapanya tidak terkejut akan berita tersebut kerana sebelum ini menantu lelakinya juga beragama Islam. (lihat video di bawah).

Semasa mendengar pengakuan Sacha itu, Walter memberitahu;

“As long as you’re not communist or a satanist, it’s fine by me.”

Sesetengah pihak berpendapat, keIslaman Alexander Litvenanko ada kaitan dengan persahabatannya yang erat dengan Akhmed Zakayev, Menteri Luar Chechen.

zakayev_funeral

Akhmed Zakayev (kiri) memimpin tangan bapa Litvinenko (kanan) mengiringi beliau ke majlis pengkebumian anaknya.



Anak Pemimpin Hamas Murtad dan Menjadi Agen Israel

February 24th, 2010 ·

mossab1

Tiadalah perkara yang lebih menyakitkan hati apabila umat Islam sendiri menjadi pembelot kepada agama dan bangsanya dalam usaha membantu musuh menghancurkan harakah Islamiyah.

Begitulah halnya yang berlaku kepada organisasi yang membela umat Palestin sekarang ini iaitu Hamas. Tidak cukup dengan hentaman dan terkaman Israel sepanjang hari, kini muncul pula pendedahan akhbar-akhbar Israel bahawa anak kepada Sheikh Hassan Yousef iaitu Mosab Hassan bekerja untuk Israel melalui organisasi Shin Bet.

Sheikh Hassan Yousef merupakan antara pemimpin kanan Hamas yang kini berada di penjara Israel kerana dituduh menyertai organisasi pengganas. Beliau ditangkap pada September 2005 dan sebelum itu pernah beberapa kali ditangkap sebelum dilepaskan pada September 2004.

Mossab Hassan Yousef

Kita tidak pasti apa yang menyebabkan Mossab menjadi tali barut kepada Israel dan yang lebih menyedihkan adalah beliau sendiri telah murtad dan menukar kepada agama Kristian.

Keputusan beliau untuk menjadi kafir amat menghairankan banyak pihak kerana Mossab dilahirkan dalam keluarga Islam malah ibu bapanya juga berketurunan arab Islam sejati.

hamas_son2

Menurut laporan berita Fox News, ‘anjing’ ini telah bertukar ke agama Kristian pada sekitar Ogos 2008 ketika berada di penjara Israel. Semenjak itu, Mossab dilihat seringkali dilihat berulang-alik memasuki sebuah gereja di Jalan Barabas, San Diego, California.

Semenjak menjadi agen Israel pada 1996, Mossab dikatakan bertanggungjawab dalam urusan penangkapan beberapa orang pemimpin Hamas, pembocoran maklumat rahsia dan beberapa nombor telefon peribadi pemimpin-pemimpin Hamas.

masab

(Kiri) Mossab Hassan (kanan) ayahnya, Sheikh Hassan Youssef

Antara orang-orang kanan Hamas yang dibelot oleh Mossab sehingga berlaku penangkapan ialah Komander Ibrahim Hamid, Marwan Bargouti, Abdullah Bargoutti dan bapanya sendiri iaitu Syeikh Hassan Yousef.

Selain itu, Mossab juga dikatakan menggunakan gelaran The Green Prince bagi dirinya dalam organisasi Shin Bet. Menurutnya, Green (hijau) dipilih merujuk kepada warna bendera Hamas manakala Prince (Putera) bermaksud anak kepada salah seorang pemimpin hamas.

Pembelotan Mossab ini boleh dikatakan bakal menjadi punca kepada berulangnya perang Israel-Palestin dan Mossab sendiri mungkin salah seorang agen yang sangat mahal di hati Israel selain daripada Dr. Ashraf Marwan.

Berikut ialah temuduga wartawan Jonathan Hunt bersama Mossab Hassan Yousef yang dikeluarkan oleh Fox News.

“I believe that all those walls that Islam built for the last 1,400 years are not existing (sic) anymore. They don’t recognize this. They built those walls and made people ignorant because they’re afraid.”

“When I was 18 years old, and I was arrested by the Israelis and was in an Israeli jail under the Israeli administration, Hamas had control of its members inside the jail and I saw their torture; (they were) torturing people in a very, very bad way.”

“When I studied the Bible carefully verse by verse, I made sure that that was the book of God, the word of God for sure, so I started to see things in a different way, which was difficult for me, to say Islam is wrong.”

“…I started to figure out the problem is Islam, not the Muslims and those people - I can’t hate them because God loved them from the beginning. And God doesn’t create junk. God created good people that he loved, but they’re sick, they have the wrong idea. I don’t hate those people anymore but I feel very sorry for them and the only way for them to be changed (is) by knowing the word of God and the real way to him.”

Persoalan-persoalan dalam kaedah Teori Konspirasi

Kemarahan tentang pembelotan Mossab terhadap umat Islam sememangnya sesuatu yang tidak dapat dielakkan. Namun demikian, sebagai blog konspirasi, beberapa persoalan harus dipandang lebih jauh dalam isu Mossab ini kerana ia mungkin membawa kepada beberapa petunjuk yang mencerminkan kepada kebenaran teori-teori penyiasat konspirasi antarabangsa yang diutarakan selama ini.

Antara persoalan-persoalan yang boleh ditimbulkan dalam isu ini ialah

  • Mengapa Mossab Hassan memeluk agama Kristian dan bukannya Judais sedangkan dia ditahan di Israel.
  • Adakah teknologi nano-robot keluaran Illuminati sudah mencapai tahap mampu menukar aqidah?
  • Adakah Mossab Hassan merupakan sampel kajian Illuminati yang sangat berjaya yang bakal mencerminkan satu kaedah perang masa depan yang diluar jangka?
  • Mengapa Mossab Hassan mendedahkan rahsia peribadinya dikhalayak umum sedangkan dia sendiri mengetahui tindakannya itu akan menyebabkan dia bakal dibunuh. Persoalannya adakah dia dengan rela mendedahkan identitinya atau dia diarah untuk berbuat demikian.

Wallahu’alam …

Tak Salah Jadi Tabligh


Tanggapan masyarakat mengenai Jemaah Tabligh ini yang sering kita dapati berbeza-beza. Ada yang mengatakan Jemaah Tabligh ini adalah Jemaah India, Ada pula mengatakan Jemaah Tabligh ini Jemaah Serban Ekor Dua. Ada yang mengatakan Jemaah Tabligh ini Jemaah Fadail Amal ia itu Jemaah Fadhilat yang tidak ada ilmu. Dulu-dulu ada yang memanggil Jemaah ini Jemaah Periok. Panggilan ini bila kita halusi adalah berdasarkan pengamatan masing-masing. Ini berdasarkan apa yang dilihat dan apa yang didengar tanpa melihat secara mendalam serta turut serta mengikutinya. Yang ikut serta pun tanpa menghayati usul dan tertib Jemaah ini pun pastinya tidak akan mendapat kefahaman yang sebenarnya apa itu “Tabligh”.

Ada yang hanya melihat dari luar sahaja, kemudian lansung mengkeritik Jemaah Tabligh ini. Hanya dengan berpandukan sekali atau dua kali menyertai jemaah ini lansung membuat komen yang ia telah faham dan tahu seluk beluk jemaah ini.Ada yang hanya bermuzakarah dengan satu dua ahli Jemaah Tabligh yang datang ke tempatnya ,lansung membuat rumusan mengenai Jemaah Tabligh ini. Tidak kurang pula ada yang hanya melihat kesilapan satu dua ahli jemaah ini, lansung mengharamkan jemaah ini dari masuk ke surau/masjidnya. Ada pula yang pergi ke Nizamuddin, India dan apabila pulang terus menhentam jemaah ini. Begitulah gelagat yang ada. Adilkah kita kalau begini cara kita meletakan kedudukan sesuatu jemaah?

Kalau kita melihat seorang ahli Pas yang menampal poster yang sibuk menampal poster sehingga datang waktu solat tetapi masih tak mempersiapkan diri untuk solat. Adilkah kita mengatakan “Semua ahli Pas memang tak suka menjaga solat”. Kalau kita lihat pula sebahagian ahli JIM yang berdemostrasi bercampur lelaki dan wanita, lansung kita mengatakan bahawa JIM ini memang suka bercampur lelaki dan wanita. Adilkah kita mengatakan begitu?. Begitu juga bila kita melihat sekumpulan ahli ISMA selesai sahaja berusrah lansung membonceng motorsikal lelaki dan wanita. Kemudian kita menuduh jemaah berkenaan dengan tuduhan negatif. Tentulah tidak adil bagi kita menuduh begitu pada setiap jemaah hanya dengan melihat segelintir ahlinya berbuat demikian. Kesilapan segelintir tidak mengambarkan keseluruhan jemaah. Begitu juga di zaman Nabi saw ada berlaku kes zina, Maiz ra pernah berzina dan dihukum rejam oleh Nabi saw. Begitu juga Qamidiah rha juga telenjur berzina, juga dihukum rejam oleh Rasulullah saw. Dengan melihat dua kes ini, adilkah kita mengatakan bahawa Islam memang agama yang pengikutnya suka berzina. Tentunya tidak.

Satu dua kes buang bayi, khalwat dan zina di kolej, universiti atau pondok berlaku, adilkah kita tutup terus kolej, universiti, dan pondok tersebut dari beroperasi? Atau patut kah kita mengatakan kolej, universiti dan pondok tersebut sebagai pusat buang bayi, pusat zina, tempat khalwat dan sebagainya. Sebodoh-bodoh manusia pun tidak berbuat demikian. Tidak ada satu pun manusia yang sempurna. Tidak ada mana-mana jemaah pun yang mengajar ahlinya berbuat buruk. Datangkan lah mana-mana jemaah, Badan-Badan NGO, Gerakan-Gerakan Islam di dalam mau pun luar negara, kita tidak akan dapati semua ahlinya sempurna iman, ilmu, amal dan akhlaqnya. Ini semua kita boleh terima.

Tetapi mengapa untuk Jemaah Tabligh sering diletakan hukum sesat, tidak berilmu, tidak syumul, Jemaah Juz’ah, Pengikut Ajaran Budha, Jemaah Jumud malah ada yang mengatakan darah Jemaah Tabligh adalah HALAL ( berlaku di JB) Tuduhan sebegini bukan hanya datang dari orang biasa, Jemaah-Jemaah Islam, NGO Islam malah datang dari gulongan yang bergelar ustaz / ulama. Samaada pandangan ini secara peribadi maupun mewakili jemaahnya. Adilkah kita berbuat berbuat demikian, Adakah tindakan sebegitu adalah sunnah dan Islamik? Adakah cara begitu boleh membetulkan UMMAH. Apa yang penulis sebutkan bukan kosong atau tuduhan melulu tetapi atas pengalaman penulis selama menjalankan usaha Jemaah Tabligh ini selama hampir 30 tahun lebih semejak penulis di bangku sekolah serta tidak pernah sekali pun “sejuk beku”.(maaf, bukan untuk sombong dan riak: semuga Allah swt kekalkan penulis dalam usaha yang mulia ini)

Sila lihat di dalam kitab tulisan Syeikh Hamud bin Abdullah At-Tauyujiri ,” Al Qaulul Baligh Fi Ta’zir Min Jamaahti Tabligh : cetakan Darul Sumai’i Lil Nashar Wat Tauzi’.Beliau seorang “Salafi Shadid” atau mungkin juga “Salafi Hairaki” yang memang terkenal dengan sifat keras terhadap gulungan yang tidak sefaham dengan mereka. Tuduhan liar yang dilemparkan terhadap Jemaah Tabligh terlalu banyak dan tidak berasas, Antaranya Jemaah Tabligh ini adalah penyembah kubur besar di Nizamuddin, India. Mungkin kelalaian penulis kitab berkenaan mendengar cerita yang salah lalu meletakan kenyataan itu di dalam kitabnya melalui teman-temannya yang datang ke Nizamuddin, India. Perlu diingatkan bahawa “Nizamuddin” ini adalah satu daerah besar. Namanya diambil sempena nama seorang ulama dan waliAllah besar di India, Syeikh Nizamuddin Auliya’. Di daerah Nizamuddin itu terdapat kubur besar Syeikh ini. Ramai orang India di seluroh dunia akan datang menziarahi kubur ini. Belebih lagi yang berfahaman ajaran “Brelwi” atau juga dikenali sebagai “Grave Worshiper”. Mungkin kerana Markaz Tabligh terbesar terdapat di daerah ini maka sesetengah orang menyangka inilah markaznya. Selain itu kerana pakaian yang dipakai oleh ahli jemaah ini memang pun pakaian orang awam di India, juga berjanggut seperti orang India (Brelwi) langsung menyangka jemaah ini meyembah kubur. Ini antara kesilapan fakta yang berlaku kerana ketidakketelitian penulis kitab berkenaan. Selain itu penulis kitab berkenaan juga telah menuduh bahawa Jemaah Tabligh ini menyebarluas amalan tarikat sesat. Sedangkan selama ini tidak ada sebarang tarikat yang disebarkan yang menjadi “ritual” amalan jemaah ini. Kalau ada pun ianya bersifat persendirian (infradiyah). Itu pun bukan semua amalan tarikat yang difatwakan sesat oleh ulama muktabar. Semua ini telah pun dijawab oleh sesetengah ulama pendukung Tabligh dan juga selain Tabligh. Antara buku jawapan seperti “Nadzrah Ilmiyah fi Ahlit Tabligh wad Da’wah “ Pengarang : Syeikh Ayman Abu Syadi. Walau pun banyak keritikan namun jumlah jemaah dari Tanah Arab terutamanya Saudi makin bertambah. Ijtimak di Yaman tahun lepas menghasil jemaah yang berganda-ganda daripada tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu di tempat kita ni lain pulak caranya. Pantang nampak Mamak India, Pakistan, Bangla atau Nepal semua ‘dipukulnya’ Jemaah Tabligh. Kalau ada Pakistan yang jual karpet yang sememangnya ada janggut dan pakai kurta dikira orang tu Tabligh. Mamak India yang datang rumah ke rumah jual ‘Yassin’ pun dikira Tabligh. Pantang janggut dan pakai kurta semuanya Tabligh belaka. Sebab tu bila datang sekumpulan Mamak India pakai jubah warna hijau singgah di satu taman di Senawang, di tempat kami tahun lepas. Ajk dan ahli jemaah tempatan menyangka ianya adalah Jemaah Tabligh sebagaimana biasa. “Peliknya kumpulan ini tidak seperti Jemaah Tabligh biasa,” kata salah seorang Ajk dalam menerangkan hal jemaah tersebut kepada salah seorang teman penulis. “Pakaian dia semuanya hijau. Serban, baju, kain dan juga redaknya semuanya hijau,” terangnya lagi. Yang lagi pelik sambungnya,” Kumpulan ni tak baca buku Tabligh tu (fadhail amal) dia orang baca dalam bahasa Tamil yang bunyinya banyak menyebut Khidir as. Sikit-sikit Khidir as.”katanya mejelaskan. Rupanya kumpulan itu adalah kumpulan ajaran “Brelwi”, kumpulan penyembah kubur yang singgah dalam perjalanan mereka ke Pulau Besar. Bagi orang awam mereka ni Jemaah Tabligh yang sebenarnya bukan Tabligh. Jadi hal yang macam inilah yang meyebabkan masyarakat kita menuduh Jemaah Tabligh ini dengan berbagai tuduhan.

Selain itu ada beberapa kes yang pernah penulis hadapi sendiri. Pernah ketika penulis tinggal di Sg Besi, kami ‘tashkil’ (dakwah dan ajak) seorang pemuda yang baru kahwin yang berada di Masjid dengan wajah muram. Bila kami bertanyakan masaalahnya katanya dia ada masaalah dengan isterinya dan tak balik rumah serta tidur kat masjid. Bila penulis selidiki rupanya dia bergaduh sakan dengan isterinya. Kami minta dia pulang ke rumah ikram isterinya. Selang beberapa hari dia ikut keluar bersama kami 3 hari, setelah pulang dia mula kerap berjemaah di Masjid. Penulis himpit dan bertanya bagaimana hubungannya dengan isterinya, lansung dia menceritakan perkara sebenar. Rupanya isteri dia menjadi perempuan simpanan kepada seorang dato’dan bekerja sebagai GRO di satu kelab malam di Kuala Lumpur. Perkara sedemikian katanya berlaku sebelum beliau berkahwin dengan isterinya lagi. Penulis istighfar panjang mendengan cerita lanjut darinya. Selepas beberapa bulan beliau bercerai dengan isterinya.

Bila hal tersebut diketahui oleh jiran-jiran, mereka mencemoh dan mengatakan ikut ‘Tabligh’ dah jadi ‘terbalik’. ‘Ikut Tabligh dah cerai bini”, ada pula yang kata,” Tabligh apa asyik lepak masjid je.”. Yang lain pula berkata,”Orang Tabligh bini dah jadi GRO”, dan macam-macam lagi. Betulkah apa yang mereka tuduh? Adilkah mereka yang bermasaalah sebelum menjadi ‘karkun’ (ahli Tabligh) tiba-tiba bila keluar je 3 hari dituduh semua itu gara-gara Tabligh. Kes sebegini begitu banyak dalam masyarakat kita.

Namun begitu, pengikut Jemaah Tabligh ni bukannya semuanya baik-baik belaka. Banyak yang silap dan salah. Yang salah kita akui salah kerana Jemaah Tabligh memungut mereka-mereka di tepi-tepi jalan, orang yang bermasaalah, orang yang dahulunya samseng dan gangster. Jadi pastinya banyak silap dan salah. Namun biarlah kita berlaku adil dalam menghukum.

Fikir-fikirkanlah.

Nota : Pembaca diminta juga membaca setiap artikel di dalam blog ini yang berkaitan dengan Jemaah Tabligh agar mudah faham tulisan di atas. Selain itu pakat-pakat kita keluar di Jalan Allah dengan marhalah terdekat di tempat kita. Insyaallah.

Thursday, April 8, 2010

Di manakah Perikemanusiaan

Harapan Tanpa Suara : Isu Pembuangan Bayi
Harapan Tanpa Suara
Di dalam kandungan ibuku tersayang
Amannya kurasakan
Degupan jantungmu, jantungkuIrama penuh syahdu

Kuingin rasai kehangatan pelukan
Belaian kasih sayang
Kujaga kau di hari tuamu
Andai panjang usiaku

Korus

Namun hanya harapan tanpa suara
Di dunia cuma seketika
Jasad kaku dibaluti kertas usang
Terbiar bagai sampah terbuang
Dimanakah ibu, dimanakah ayah
Bonekakah atau manusia
Anak tidak berdosa menjadi mangsa
Oleh hawa nafsu yang serakah

Lagu S.Atan
Lirik Habsah Hassan

Sedikit Targhib :

Isu pembuangan anak sebenarnya adalah isu besar di dalam masyarakat kita sekarang ini. Persoalannya bolehkah melalui hiburan dan dendangan lagu isu ini boleh ditangani dengan berkesan? Hari demi hari berita pembuangan anak pasti akan terpapar di dada akhbar harian. Kadar pembuangan anak begitu tinggi dan makin meningkat yang membimbangkan banyak pihak. Mereka-mereka yang terlibat umumnya mendapat kasih sayang yang sempurna dari ibubapa. Mereka-mereka ini bukannya tidak ada pendidikan, malah sesetengah dari mereka adalah pelajar-pelajar IPTA/IPTS. Maknanya mereka-mereka ini berpendidikan. Cumanya kurang dari sudut didikan agama serta datang dari keluarga yang bermasaalah yang kurang penghayatan agama.Selama ianya hiburan,maka ianya tetap hiburan. Yang pasti apa yang terhasil dari hiburan adalah hiburan juga.Bertambah lagi masyarakat saban waktu disajikan dengan hiburan-hiburan yang melalaikan di kaca TV juga dengan acara-acara masyarakat yang tidak islamik.Sekarang ini kedengaran suara-suara agar anak-anak ini jangan dibuang. Serahlah di Pusat Jagaan Anak-anakTerbuang. Seruan ini adalah baik, tapi sampai bila isu ini boleh diselesaikan. Satu waktu Pusata Jagaan Anak terbuang ini pun akan penuh juga. Untuk 10 hingga 15 tahun akan datang pasti kita akan dikelilingi dengan anak-anak terbuang ini. Yang mendapat kasih sayang ibubapa pun bermasaalah, bagaimana pula yang tidak mendapat kasih sayang ibubapa. Pastinya mereka-mereka ini akan mencorakkan budaya hidup kita ketika itu. Bolehkah anak-anak kita dibesarkan dengan sempurna waktu itu? Inilah yang berlu kita fikirkan bersama.Persoalanya sekarang mengapa tidak kita tangani isu ini dengan kembali balek dengan cara agama yang mana kita yakin inilah cara terbaik dan cara sebenar bagi menangani masaalah ini. Setakat yang penulis sedar belum lagi isu ini diperkatakan di mimbar masjid sewaktu khutbah Jumaat di tempat penulis. Sedihnya, di dalam kita berkerut dahi dengan isu ini, kita disajikan dengan isi khutbah yang begitu membonsankan dan tidak menjurus ke arah isu masyarakat yang lebih penting ini. Sebagai contoh di tempat penulis, isi khutbahnya berkaitan dengan pengambilan gula berlebihan yang dikaitkan dengan penyakit kencing manis.Tajuk lengkap khutbah “Kurangkan Gula Lebarkan Senyuman”. Begitu juga pada minggu-minggu yang lalu ianya berkaitan isu demam denggi. Penulis tidak bermaksud bahawa isu yang diketengahkan ini tidak penting tetapi isu pembuangan bayi ini sepatutnya diketengahkan.Sekitar tahun 60an dan 70an kita dapati masyarakat kita begitu perihatin dengan amalan kurafat Mandi Safar. Hampir setiap orang di dalam masyarakat bila sahaja datang bulan Safar pasti amalan dan acara Mandi Safar ini akan disambut dan akan menjadi acara tetap. Kita dapati berduyun-duyun akan ke tepi pantai untuk Mandi Safar. Pantai Tanjung Keling, Pantai Morib, Pantai Port Dickson akan menjadi lokasi pilihan untuk Mandi Safar ketika itu. Miski pun pada waktu itu penulis masih di zaman anak kecil (7/8 tahun) namun penulis masih ingat penglibatan masyarakat di dalam acara ini. Mereka-mereka yang tinggal di pendalaman yang jauh dengan pantai akan merendamkan kertas yang tertulis dengan tulisan “syifak” di dalam air bekas air yang dibuat dari tanah (buyong). Air tadi akan mereka mandi untuk membuang sial pada bulan Safar.Apabila mimbar masjid memainkan peranan besar ketika itu membetulkan masyarakat serta ceramah agama di RMT ketika itu (Mimbar Islam Malam Jumaat) menekankan serta menjelaskan amalan kurafat tersebut. Juga teks buku agama sekolah ketika itu pun memasukan hadis menerangkan kurafatnya amalan tersebut, maka akhirnya amalan Mandi Safar ini hilang terus dari masyarakat. Sehingga hari, jenerasi baru tidak lansung kenal dan tahu bahawa Mandi safar ini pernah menjadi amalan masyarakat kita suatu waktu dulu.Mengapa perkara yang sama tidak kita warwarkan melaui khutbah jumaat yang mana penulis merasakan satu cara berkesan bagi menangani masaalah ini. Dalam pada itu institusi masjid perlu diperkemaskan bukan sahaja bercorak ceramah dan kuliah sahaja malah setiap masyarakat perlu dilibatkan dengan satu aktiviti ziarah rumah ke rumah memperkatakan soal agama yang mana secara tidak lansung akan menjurus kearah kesedaran dan hidayat. Dengan kesedarandan hidayat inilah maka penulis merasakan bahawa gejala ini juga gejala maksiat yang lain akan berkurangan di dalam masyarakat.Pandangan penulis ini bukanlah pandangan biasa tetapi ianya adalah kaedah yang telah diperintahkan oleh Allah swt kepada nabi-nabiNya pada setiap kaum bilamana kaum mereka berada di dalam kesesatan dan maksiat.Sama-samalah kita renungi. Insyaallah.

Tuesday, April 6, 2010

Apa Nak Jadi Dengan Bangsa Kita


Telah ditakdirkan kita berada di akhir zaman. Di zaman yang hari ini dipenuhi dengan fitnah yang banyak (fitan). Saban hari kita disajikan dengan ribuan maklumat dari berbagai sumber yang boleh meruntuhkan iman kita. Kalaulah tidak dengan rahmat dan hidayat pastinya kita terjerumus di lembah kehinaan.

Sumbang Mahram, Rogol Beramai-ramai, Buang Bayi, Imam Jumaat Wanita, Murtad dan lain- lain isu yang sepatutnya tidak berlaku dan dilakukan oleh Ummat Islam. Dalam pada itu kita masih lagi tidak peka dengan isu-isu sebegini tetapi sebaliknya dilalaikan dengan hiburan dan sukan hinggakan isu-isu celebriti atau bintang sukan menjadi topik panas yang dibicangkan dalam masyarakat. Justru itu celebriti dan bintang sukan menjadi idola dan ikon anak-anak muda. Tidak hairan anak-anak muda belasan tahun bercita-cita untuk menjadi artis dan ruang tersebut tebuka luas sehingga program hiburan mencari bakat melata hampir disemua setesyen T,V yang bersembunyi disebalek nama “Akademi”. Terlalu sedikit yang berbentuk keagamaan dan kalau ada pun menghasilakan rating yang terlalu rendah.

Hasilnya pakaian, rambut serta gaya hidup begitu mirip kepada kehidupan celebriti tadi. Kalau dahulu sekitar tahun 80han kita akan dapati ramai remaja perempuan memakai tudung sama ada ke sekolah mau pun sewaktu tidak ke sekolah. Sebaliknya hari ini pasti kita akan melihat yang bertudung hanyalah di sekolah dan sewaktu keluar sahaja dari pada pagar sekolah akan kelihatan tudung ditanggalkan dan rambut yang berbagai fesyen dan berwarna warni dipamerkan.Pakaian amat-amat menjolok mata serta menunggang skuter mengalahkan lelaki. Tidak menhairankan kita bila didapati pelajar perempuan menedang gurunya, merokok dipagar sekolah. Pelajar lelaki merogol beramai-ramai, terlibat dengan kongsi gelab, menagih dadah serta seribu satu macam maksiat.

Ini bersesuaian dengan sabda nabi saw :
“Wakaifa bikum iza fasaqo syababukum, waiza tokhot nisa ukum, wa kasaro juhalukum. Qi la wainna haaza laka inun? Qa la : wa asyaddu min zalik”

Maknanya :
“Bagaimana keadaan kamu nanti apabila anak muda kamu menjadi fasiq, wanita hilang maruah dan kejahilan berleluasa. Sahabat bertanya apakah ini akan berlaku? Jawab nabi : lebih dari itu pun akan berlaku.”

Untuk ini setiap daripada kita bertanggungjawab merubah dengan “Qum fanzir wa rabbaka fakabbir. . . . ” dengan “Yamsyu alal ardhi haunan . . . . “

Dua bentuk usaha, Maqomi dan intiqoli ( hijrah dan nusrah ) seta menghidupkan pusat masyarakat yang terpenting iaitu masjid pada amalan yang sepatutnya. Dakwah, mangajar / belajar ilmu, ibadat dan juga khidmat. Juga mengujudkan suasana keagamaan di dalam rumah kita dan juga persekitaran kita. Usaha yang dijalankan oleh berbagai pertubuhan perlu diteruskan dan ditingkatkan, JIM, ISMA, ABIM, Hizbut Tahrir, PAS, Jemaah Tabligh dan lain-lain NGO Islam perlu diberi sokongan dan galakan.

Insyaallah ini sedikit sebanyak akan dapat memelihara kita, keluarga dan jiran-jiran dari fitnah berkenaan. Insyaallah, moga kita sama-sama dapat usahakan.

Wallahu A’lam.

Ulamak Besar Dari Mekah

Tuesday, April 6, 2010

Ceramah Perdana / Kuliah Suboh


Penceramah :Syeikh Nuruddin Al-Banjari Al-Makki

Tempat : Surau Al-Amin, Taman Cempaka Fasa 2,
Senawang, Negeri Sembilan.

Masa : Selepas Solat Maghrib

Tarikh : 10 April 2002 (Sabtu Malam Minggu)

___________________________________________

Kuliah Suboh

Tarikh : 11 April 2009

Tempat : Surau Al-Amin, Taman Cempaka 2,
Senawang,Negeri sembilan.

Makan Malam dan Sarapan Pagi Disediakan.

Semua Dijemput Hadir.